
Marabahan – Lancelot Capability Brown. Ia bukan sekadar tukang kebun kerajaan atau perancang taman bangsawan. Brown adalah visioner yang mengubah cara orang memandang alam: bukan sekadar ruang kosong di sekitar rumah, tetapi kanvas hidup yang menyatu dengan keindahan dan fungsi.
Lancelot Brown lahir di Kirkharle, Northumberland, pada 1716, sebagai anak kelima dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai agen tanah, dan ibunya sebagai pembantu di Kirkharle Hall. Sejak usia muda, Lancelot sudah mengenal tanah dan tanaman. Ia berhenti sekolah di usia enam belas dan menjadi magang di kebun Kirkharle Hall. Di sinilah, fondasi keahliannya terbentuk. Setelah menimba ilmu dari berbagai taman dan pemilik perkebunan, ia pindah ke selatan Inggris dan mendapat tugas penting di Kiddington Hall, Oxfordshire — menciptakan danau buatan yang menyatu harmonis dengan lanskap.
Puncak awal kariernya terjadi pada tahun 1741, ketika Brown bergabung dengan tim taman di Stowe, Buckinghamshire, milik Lord Cobham. Di bawah bimbingan William Kent, pelopor gaya taman Inggris yang alami dan bebas dari simetri klasik Prancis, Brown mulai menunjukkan bakatnya. Ia menjadi Kepala Tukang Kebun pada usia dua puluh enam, dan karyanya di Stowe, terutama “Lembah Yunani”, mulai dikenal luas di kalangan aristokrat.

Baca Juga : Data Bansos Dikoreksi Demi Tepat Sasaran, Bukan Diskriminasi
Bakatnya yang luar biasa menjadikannya desainer lanskap paling dicari oleh bangsawan Inggris. Brown sering melihat potensi tersembunyi dalam lanskap dan menyebutnya sebagai “capability” (kemampuan). Dari sinilah julukan “Capability” Brown melekat, menggambarkan cara uniknya dalam membaca ruang dan mengolahnya menjadi karya seni hidup.
Kehidupan pribadinya juga stabil. Pada tahun 1744, ia menikahi Bridget Wayet dari Lincolnshire. Mereka memiliki tujuh anak dan menetap di Fenstanton, East Anglia, sebuah rumah bangsawan yang dibelinya dari Lord Northampton. Tempat ini menjadi milik keluarganya selama bertahun-tahun setelah kematiannya.
Brown dikenal dengan gaya desain yang alami namun terstruktur, dengan penggunaan danau buatan, jalan setapak berliku, rumput yang terbuka luas, dan pagar tersembunyi (ha-ha walls) yang menciptakan ilusi lanskap tak terputus. Ia menciptakan pemandangan yang tampak seperti karya alam, padahal tersusun dengan perhitungan cermat. Warisannya yang paling terkenal adalah taman Stowe, yang bahkan menginspirasi Catherine yang Agung dalam merancang taman istananya di Rusia.
Selama hidupnya, Brown merancang atau memperbarui sekitar 170 taman di seluruh Inggris, termasuk taman-taman ikonik seperti di Blenheim Palace, Chatsworth, dan Hampton Court. Ia tak hanya merancang taman ia mengubah budaya berkebun di Inggris.
Hari ini, taman-taman karya Capability Brown masih dinikmati oleh jutaan orang. Warisannya tak hanya hidup di hamparan rumput dan danau tenang, tapi juga dalam cara kita melihat keindahan: bukan sebagai sesuatu yang dibentuk melawan alam, melainkan bersama alam.
